Jumat, 14 September 2018

Lewat Bandara Madinah, 7 Ribu Jamaah Haji Kembali ke Tana Air




Madinah Indah Wisata Tempatnya Travel Wisata Halal

Pemulangan jamaah haji gelombang dua pagi ini dimulai. Hari pertama, sebanyak tujuh ribu jamaah pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah.
Rombongan perdana yang dipulangkan berasal dari Kloter 41 Debarkasi Jakarta-Bekasi. Sebanyak 410 orang ikut dalam rombongan tersebut.
Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Jamaah Daerah Kerja (Daker) Bandara Muhammad Syarif menjelaskan, rombongan tersebut diberangkatkan dari dua hotel di Madinah secara bersamaan pada Sabtu (8/9) pukul 20.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Mereka bertolak ke Tanah Air pada Minggu (9/9) pukul 4.30 dengan penerbangan Saudia Airlines.
Setelah kloter tersebut, akan dipulangkan Kloter 38 Debarkasi Surabaya (450 orang) dengan pesawat yang berangkat setengah jam kemudian. Lalu, disusul oleh Kloter 30 Debarkasi Jakarta-Pondok Gede (376 jamaah) pada pukul 5.30.
Pada waktu bersamaan, di Bandara King Abdulaziz Jeddah juga berangkat kloter terakhir pemulangan gelombang pertama pada Minggu (9/9) dini hari. Sampai Sabtu kemarin (8/8) pukul 16.00, pemulangan melalui Bandara Jeddahdiikuti oleh 18 kloter atau 18 penerbangan dengan jumlah sebanyak 7.087 orang. Perinciannya, jamaah haji sebanyak 6.997 orang dan petugas kloter 90 orang.
“Secara keseluruhan, yang telah diberangkatkan dari airport Jeddah sampai dengan hari ini sebanyak 213 kloter dengan jumlah sebanyak 87.028 orang. Angka itu terdiri atas 85.962 orang jamaah haji dan 1.066 petugas kloter,” kata Syarif.

Minggu, 09 September 2018

Tidak hanya di warung atau kafe, roti panggang juga ada di jalan. Yang ini renyah dengan makanan manis dan murah.


Roti Panggang Murah Dari Mie Ayam Jamur Medan

Roti panggang adalah salah satu jenis makanan yang umum ditemukan, mulai dari hotel, restoran, kafe, sampai gerobak dorong. Roti panggang biasanya digunakan sebagai menu sarapan atau sebagai pelengkap makanan saat mencicipi atau kopi.

Roti panggang atau roti panggang sudah ada sejak zaman kuno. Itu terbukti dengan ditemukannya biji-bijian pada batu berusia 30 ribu tahun. Sampai saat ini penggemar roti bakar tidak pernah surut, terutama dengan kafe-kafe berjamur dan roti kontemporer yang menawarkan berbagai topping. Teksturnya lembut dengan tepian renyah coklat yang dipadukan dengan kyenyes yang renyah.

Meskipun umumnya roti panggang sering dimakan pada sore atau malam hari, tetapi roti panggang juga cocok sebagai menu sarapan yang murah dan praktis. Tidak perlu repot untuk membuatnya di rumah, ada banyak tukang roti yang berkeliling di pagi hari

Biasanya pedagang roti ini dapat ditemukan di depan sekolah, kantor, atau rumah sakit.

Salah satu pedagang yang ditemui Detikfood (26/08) adalah Roti Bakar Khas dari Bandung. Dengan gerobak sederhana, roti ini beredar di sekitar Mampang dan Tendean. Biasanya roti bakar ini tetap berada di depan sekolah dan di depan kantor, sebelum melanjutkan tur ke area pemukiman atau desa.

Ada berbagai varian pengisian roti yang dapat dipilih atau digabungkan, mulai dari selai cokelat, keju, kacang, stroberi, mentega, hingga taburan gula sederhana.

Harga satu roti relatif murah, cukup untuk menghabiskan Rp. 5.000 saja, Anda sudah bisa menikmati potongan roti yang enak dan manis. Tidak perlu takut dengan isian kecil, roti khas Bandung ini diolesi dengan banyak margarin sebelum ditaruh di atas panggangan.

Waktu pembuatannya juga cepat, kurang dari lima menit Anda dapat menikmati berbagai roti hangat dan lembut. Kombinasi margarin dan selai, membuat roti ini memiliki rasa yang lezat, cocok untuk menjadi pengisi perut yang lezat dan mengisi.

Biasanya Bandung Grilled Bread khas mulai sekitar jam 7 pagi sampai jam 5 sore.

Kamis, 06 September 2018

Komite Haji Saudi Puji Kinerja Pengelolaan Haji Indonesia


Pihak Penyelengaraan Ibadah Haji (PPIH) dari Komite Haji Arab Saudi memuji kinerja pengelolaan haji Indonesia. Mereka menilai, cara Indonesia mengelola ibadah haji jemaah dari Tanah Air sistematis dan unik jika dibandingkan negara-negara lain.

"Kalian bekerja sangat baik dalam menangani jemaah haji," ujar Kepala Pelayanan Kesehatan Komite Haji Arab Saudi untuk Asia Tenggara, Ehsan A Bouges di Jeddah, seperti dilansir laman www.kemenag.go.id, Kamis (6/9/2018).

Media Center Haji Daerah Kerja (MCH Daker) Bandara mengabarkan, Ehsan A Bouges menilai pola kerja pelayanan haji pemerintah Indonesia membuat koordinasi kian mudah dan penanganan pelaksanaan ibadah haji bisa lebih terkendali.

Madinah Indah Wisata Tempatnya Umroh Murah Di JAKARTA

Secara khusus, Ehsan kagum dengan pendataan haji Indonesia yang tergolong rapi. "Kalian punya sistem. Ini hal yang tak dipunyai pengelola haji negara lain," ucapnya.

Ehsan mencontohkan, saat petugas atau pekerja medis Saudi menangani jemaah dari Indonesia, mereka tinggal mengirim nomor paspor jemaah bersangkutan ke pihak PPIH Arab Saudi baik dari Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan nomor paspor itu, sambungnya, pihak Saudi bisa langsung mengetahui data jemaah terkait mulai dari data pribadi hingga riwayat kesehatannya dan mengambil tindakan.

"Saya bertemu dengan banyak misi haji dari negara lain, dan mereka bahkan tak memiliki laporan lengkap soal jemaah. Petugas-petugas haji Indonesia juga sangat mudah diajak bekerja sama dan sangat suportif dalam membantu pelayanan haji," papar Ehsan.